Senin, 20 Agustus 2007

KERTAS ROKOK SELAWE


Kemasan produk jenis kertas rokok

ukuran : 12.5cm x 8cm

Warna : hijau , merah

Material : kertas

Teknik produksi : cetak saring(sablon)

Visual yang tampak : angka 25 yang ada di tengah gambar padi berbentuk lingkaran. background bermotif batik

Konteks : karena cap selawe maka gambar yang terlihat adalah angka 25 karena selawe dalam bahasa jawa artinya adalah 25.
Gambar padi merupakan lambang dari kemakmuran.

Budaya yang mempengaruhi adalah budaya Jawa. Tidak ada pengaruh unsur budaya Tionghoa dalam kemasan kertas rokok ini.

Motif batik yang tampak mirip dengan batik motif parang dari Jogjakarta. Ciri khas motif parang adalah terdiri atas satu atau lebih ragam hias yang membentuk garis-garis sejajar dengan sudut miring 45 derajat.


Ekspresionistik : Desain kemasannya sangat tradisional terkesan kuno dan tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman sekarang ini. Warna yang digunakan sangat minim hanya 2 warna (merah , hijau , dan warna asli kertas yaitu putih). Mungkin hal ini dikarenakan usaha menghemat biaya cetak kemasan supaya harganya tidak mahal.

Instrumentalistiknya : Kertas rokok sudah merupakan kebiasaan para pria sekitar tahun 1870-1880. Namun sekarang ini kebiasaan itu sudah jarang,kecuali di daerah pedesaan. Seiring dengan perkembangan zaman kebanyakan orang lebih memilih rokok yang praktis daripada harus repot-repot melintingnya terlebih dahulu

Rokok kretek bermula dari kota Kudus. Tak jelas memang asal usul yang akurat tentang rokok kretek. menurut kisah yang hidup dikalangan para pekerja pabrik rokok, mulanya Haji Djamari pada tahun 1870-1880-an merasa sakit pada bagian dada. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh. Sakitnya reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok. Setelah rutin menghisap rokok ciptaannya. Djamari merasa sakitnya hilang. Ia mewartakan penemuan ini kepada kerabat dekatnya. Berita ini menyebar cepat. Permintaan "rokok obat" ini pun mengalir. Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi "kemeretek", maka rokok temuan Djamari ini dikenal dengan "rokok kretek".


Sumber : www.wikipedia.com

1 komentar:

Samsu Hidayat mengatakan...

dimana alamat pabrik produk ini bos, mohon di beri info ya